PERINATOLOGI
Tanda bahaya pada neonatus:
· Tidak bisa menyusu
· *Kejang à phenobarbital 20 mg/kgBB IV dalam 5 menit à 10mg/kgBB à phenitoin
· *Somnolence/tidak sadar ......*GDS<45mg/dL à D10 2 ml/kg IV dalam 5 menit
· Frekuensi nafas<20x/menit atau apneu>15 detik à VTP balon & sungkup, O2 100%
· Takipneu, merintih, retraksi, sianosis sentral à O2 nasal kanul 2 L/mnt
· Curiga infeksi à ampicillin + gentamisin
1. Bayi baru lahir 5 hari tidak bisa minum, kuning, nafas cepat, gerakan tidak aktif, HR 170x, RR 66x, t 36,2 C.
a. DD: ikterus fisiologis, ikterus e.c. sepsis/penyakit hemolitik/penyakit hati/hipotiroidism
· Direk: Sepsis/TORCH infection/atresia biliaris/kolelitiasis/kelainan hemolitik/dll
· Indirek: Incompatibility/def. G6PD/DIC/enclosed hemorrhage/asfiksia nenonatal/ breast feeding/dll
b. Untuk menjaga agar bayi tetap hangat: kontak kulit(KMC), taruh di inkubator/ penghangat.
c. Mencegah hipoglikemia: NGT, infus dextrose.
d. Ikterus abnormal: mulai hari I/disertai demam/kramer 5
e. Indikasi rujuk:
i. Timbul hari I atau menetap setelah 7 hari
ii. Bayi dengan resiko kern ikterus atau hiperbilirubinemia ensefalopati
iii. Anak lemah, letargis, ada kecenderungan perdarahan
f. Px Lab: bilirubin total-direk-indirek, Uji Coombs, hematokrit, MDT, kultur darah.
g. Penanganan:
i. Cari kausa hiperbilirubin
ii. Balance cairan & kalori, pemberian ASI
iii. Fototerapi jika: àphenobarbitol/luminal, gagal à tranfusi tukar.
· Ikterus hari I
· Ikterus berat(kramer 5)
· Ikterus pada bayi kurang bulan
· Ikterus karena hemolisis
2. Sepsis
a. Faktor resiko
i. Antenatal: infeksi ibu hamil, perdarahan, KPD>18jam, dll
ii. Natal: setting persalinan kurang baik, air ketuban keruh, dll
iii. Post Natal: resusitasi tdk steril, BBLR, ruang rawat tidak baik, perawatan tidak aseptik, dll
b. Diagnosis
i. Pemeriksaan Fisik(lebih dari 1 gejala pada min 4 kelompok tanda berikut)
· Umum: tampak sakit, tidak mau minum, suhu tidak stabil, sklerema dan sklerederma
· GIT : muntah, diare, hepatomegali, kembung
· Respirasi : dispnea, takipnea, distress respirasi
· Kardiovaskular: takikardia, edema, dehidrasi
· Neuro : letargi, iritabel, kejang, UUB bonjol, kaku kuduk
· Hematologi: ikterus, splenomegali, ptekie/peradarahan, leukopenia
ii. Px Laboratorium
· KED meningkat
· Trombositopenia
· CRP > 2mg/dL
· Kultur +
· Granulasi toksik/vakuolisasi PMN
· Leukopenia, rasio netrofil Imatur/Total >0,2
· Radiologi: penampakan pneumonia
c. Terapi
i. Perawatan aseptik
ii. Termoregulasi (36,5-37), O2 cukup, perawatan tali pusat
iii. Elektrolit IV, nutrisi sesuai kebutuhan
iv. Antibiotik : Ampisilin + gentamisin IV selama 7 hari, 3 hari ga membaik ganti cefotaksim
3. Tetanus
a. Imunisasi à DPT 3 x usia 2,3,4 bulan, ulangan 18 bulan
b. Anamnesis & Px fisik
i. Persalinan & perawatan tali pusat kurang higienis, sering mengalami kaku bila tersentuh, malas minum
ii. Spasme otot berulang, mulut mecucu, trismus(mulut sulit dibuka), perut papan, opistotonus, anggota gerak spastik.
c. DD: meningitis bakterial/encephalitis/epilepsi
d. Terapi:
i. Antibiotik: Metronidazole 30 mg/kg/hari tiap 6 jam selama 7-10 hari
ii. ATS 5000 U IM atau HTIg 500 U IM
iii. Diazepam 0,1-0,3 mg/kg/4 jam
iv. O2 jika perlu ventilator
PULMONOLOGI
1. TB Pulmo
a. Pernyataan yang tepat mengenai pengobatan TB:
i. Diberikan 2 atau lebih obat anti tuberkulosis(OAT)
ii. Obat diminum teratur
iii. Obat diberikan dalam waktu yang lama
b. Penyebaran TB milier secara: hematogen.
c. Definisi masa inkubasi TB: masa dari masuknya kuman TB hingga terbentuk fokus primer.
d. Skoring TB
i. Kontak dengan pasien TB (0, 2, 3)
ii. Uji tuberkulin (0, 3)
iii. Berat Badan/Status gizi (0, 1, 2)
iv. Demam tanpa sebab jelas (0, 1)
v. Batuk >3minggu (0, 1)
vi. Pembesaran kelenjar limfe (0, 1)
vii. Pembengkakan sendi/tulang (0,1)
viii. Foto Dada (0,1)
e. Terapi :
i. 3 macam obat pada fase awal(2bulan) dan dilanjutkan 2 macam obat fase lanjutan(4bulan).
ii. TB berat: 4 obat fase intensif dan 2 obat fase lanjutan.
· INH: 5-15 mg/kgBB/hari, maksimal 300mg/hari
· Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari, maks 600 mg/hari
· Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, max 2000 mg/hari
· Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari, max 1250 mg/hari
· Streptomisin: 15-40 mg/kgBB/hari, max 1000 mg/hari
f. Profilaksis anak : Isoniazid 5-10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan.